Wednesday 9 December 2015

Kacang Panjang

1. Dokumentasi kacang panjang


2. Klasifikasi kacang panjang
Divisi            : Spermatophyta
Sub divisi     : Angiospermae
Kelas            : Dicotyledoneae
Bangsa          : Rosales
Suku             : Leguminosae (Papilionaceae)
Marga           : Vigna
Jenis              : Vigna cylindrica (L.) Skeels


3. Identifikasi morfologi:
a. bentuk tanaman: tanaman semak, menjalar, semusim dengan tinggi kurang lebih 2,5 m. Batang tanaman ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan permukaan licin
b. letak daun: daun berselang-seling, daunnya majemuk (3 helai daun)
c. bentuk daun: lonjong, panjang 6-8 cm, lebar 3 - 4,5 cm, pertulangan menyirip, tangkai silindris, panjang kurang lebih 4 cm, pangkal membulat, ujung lancip
d. warna daun: berwarna hijau
e. tepi daun: tepi  daun rata
f. permukaan daun: permukaan daun kasar, permukaan daun bagian atas berwarna hijau tua, sedangkan permukaan daun bagian bawah berwarna lebih muda. Ukuran daun kacang panjang sangat bervariasi, yakni panjang daun antara 9 cm-15 cm dan lebar daun antara 5 cm-8 cm.
g. warna bunga: berwarna hijau keputih-putihan, mahkota berbentuk kupu-kupu, berwarna putih keunguan, benang sari bertangkai, panjang kurang lebih 2 cm, berwarna putih, kepala sari kuning, putik bertangkai, berwarna kuning, panjang kurang lebih 1 cm, dan berwarna ungu.
h. letak bunga: terdapat pada ketiak daun, majemuk, tangkai silindris, panjang kurang lebih 12 cm. Buah tanaman ini berbentuk polong, berwarna hijau, dan panjang 15-25 cm. Bijinya lonjong, pipih, berwarna coklat muda.
i. jenis perakaran: Tanaman akar panjang berakar tunggang dan berakar serabut. Akar tunggangnya tumbuh lurus ke dalam hingga mencapai kedalaman 30 cm, sedangakan akar serabutnya tumbuh menyebar kea rah samping (horizontal) dan tidak dalam. Panjang akar serabut mencapai 26 cm. 

4. Daerah/ lokasi asal: berasal dari daerah India dan Afrika

5. Macam varietas atau spesies (minimal 5) dan persebarannya di Indonesia:
Ada beberapa macam kultivar kacang panjang yang ditanam di Indonesia, antara lain
(a) Loka Subang. Polongnya berwarna hijau muda keputihan. Panjangnya rata-rata 39 cm. Jumlah polong per tanaman 59 buah. Polong muda agak renyah dan rasanya agak hambar.
(b) Super Subang. Jumlah polong tiap tanaman sekitar 47 buah dengan panjang rata-rata 59 cm. Warna polongnya hijau muda keputihan. Polongnya renyah dan berasa agak hambar.
(c) Usus Hijau Subang. Polongnya berwarna hijau tua dengan panjang rata-rata 48 cm. Rasa polong agak manis dan agak renyah.
(d) Gunhonde. Kultivar ini berasal dari Belanda. Warna polongnya hijau keputihan dengan panjang 47 cm. Rasa polong agak manis. Jumlah polong tiap tanaman mencapai 72 buah.
(e) Tenderlong. Berasal dari Filipina. Warna polong hijau keputihan. Rasanya manis dan agak renyah. Panjang polong rata-rata 46 cm.
(f) Chianghai. Kultivar ini berasal dari Thailand. Warna polongnya hijau muda dengan panjang 49 cm. Polongnya renyah dengan rasa agak hambar.
(g) Busitou. Kacang ini merupakan kacang panjang jenis hibrida yang diperoleh dari hasil persilangan antara kacang panjang dengan kacang tunggak. Tanaman ini bercabang banyak dan tumbuh rindang. Polongnya cukup panjang (24-31 cm) menyerupai kacang panjang lanjaran. Polong busitou umumnya tumbuh pada ruas batang ke 1-4 di atas tanah. Pada unjung batangnya tidak keluar bunga, walaupun ruasnya panjang dan berdaun sedikit. Tanaman mulai berbunga pada umur 42-45 hari. Tanaman ini batangnya tegak dan tidak perlu lanjanran. Jenis ini toleran pada tanah asam dan baik ditanam di lahan kering.
6. Jumlah aksesi yang ada di Indonesia: ada 35 aksesi (Suryadi, 2003)

7. Bagian tanaman yang bermanfaat dan khasiatnya:
  • mengobati penyakit cacingan.
  • penyakit batuk rejan.
  • menyembuhkan penyakit sembelit dan susah buang air besar.
  • menambah asi.
  • menyembuhkan penyakit anemia.
  • mengobati penyakit kanker.
  • mengobati gangguan saluran kencing dan peluruh air seni.
  • sebagai antibakteri.
  • sebagai antioksidan.
  • mengobati penyakit batu ginjal.
  • meningkatkan fungsi limpa.
  • mengobati sakit pinggang dan rematik.
  • menyembuhkan pembengkakan.
  • meningkatkan nafsu makan.

Sumber:
Hutapea, J.R., 1994, Inventaris Tanaman Obat Indonesia (III), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Jakarta.