1. Dokumentasi kacang
panjang
2. Klasifikasi kacang panjang
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Rosales
Suku : Leguminosae (Papilionaceae)
Marga : Vigna
Jenis : Vigna cylindrica (L.) Skeels
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Rosales
Suku : Leguminosae (Papilionaceae)
Marga : Vigna
Jenis : Vigna cylindrica (L.) Skeels
3. Identifikasi
morfologi:
a.
bentuk tanaman: tanaman semak, menjalar, semusim dengan tinggi kurang lebih 2,5
m. Batang tanaman ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan permukaan
licin
b.
letak daun: daun berselang-seling, daunnya majemuk (3 helai daun)
c.
bentuk daun: lonjong, panjang 6-8 cm, lebar 3 - 4,5 cm, pertulangan menyirip,
tangkai silindris, panjang kurang lebih 4 cm, pangkal membulat, ujung lancip
d.
warna daun: berwarna hijau
e.
tepi daun: tepi daun rata
f.
permukaan daun: permukaan daun kasar, permukaan
daun bagian atas berwarna hijau tua, sedangkan permukaan daun bagian bawah
berwarna lebih muda. Ukuran daun kacang panjang sangat bervariasi, yakni
panjang daun antara 9 cm-15 cm dan lebar daun antara 5 cm-8 cm.
g.
warna bunga: berwarna hijau keputih-putihan, mahkota berbentuk kupu-kupu,
berwarna putih keunguan, benang sari bertangkai, panjang kurang lebih 2 cm,
berwarna putih, kepala sari kuning, putik bertangkai, berwarna kuning, panjang
kurang lebih 1 cm, dan berwarna ungu.
h.
letak bunga: terdapat pada ketiak daun, majemuk, tangkai silindris, panjang
kurang lebih 12 cm. Buah tanaman ini berbentuk polong, berwarna hijau, dan
panjang 15-25 cm. Bijinya lonjong, pipih, berwarna coklat muda.
i.
jenis perakaran: Tanaman akar panjang berakar tunggang
dan berakar serabut. Akar tunggangnya tumbuh lurus ke dalam hingga mencapai
kedalaman 30 cm, sedangakan akar serabutnya tumbuh menyebar kea rah samping
(horizontal) dan tidak dalam. Panjang akar serabut mencapai 26 cm.
4. Daerah/ lokasi asal:
berasal dari daerah India dan Afrika
5. Macam varietas atau
spesies (minimal 5) dan persebarannya di Indonesia:
Ada
beberapa macam kultivar kacang panjang yang ditanam di Indonesia, antara lain
(a)
Loka Subang. Polongnya berwarna hijau muda keputihan. Panjangnya rata-rata 39
cm. Jumlah polong per tanaman 59 buah. Polong muda agak renyah dan rasanya agak
hambar.
(b)
Super Subang. Jumlah polong tiap tanaman sekitar 47 buah dengan panjang
rata-rata 59 cm. Warna polongnya hijau muda keputihan. Polongnya renyah dan
berasa agak hambar.
(c)
Usus Hijau Subang. Polongnya berwarna hijau tua dengan panjang rata-rata 48 cm.
Rasa polong agak manis dan agak renyah.
(d)
Gunhonde. Kultivar ini berasal dari Belanda. Warna polongnya hijau keputihan
dengan panjang 47 cm. Rasa polong agak manis. Jumlah polong tiap tanaman
mencapai 72 buah.
(e)
Tenderlong. Berasal dari Filipina. Warna polong hijau keputihan. Rasanya manis
dan agak renyah. Panjang polong rata-rata 46 cm.
(f)
Chianghai. Kultivar ini berasal dari Thailand. Warna polongnya hijau muda
dengan panjang 49 cm. Polongnya renyah dengan rasa agak hambar.
(g)
Busitou. Kacang ini merupakan kacang panjang jenis hibrida yang diperoleh dari
hasil persilangan antara kacang panjang dengan kacang tunggak. Tanaman ini bercabang
banyak dan tumbuh rindang. Polongnya cukup panjang (24-31 cm) menyerupai kacang
panjang lanjaran. Polong busitou umumnya tumbuh pada ruas batang ke 1-4 di atas
tanah. Pada unjung batangnya tidak keluar bunga, walaupun ruasnya panjang dan
berdaun sedikit. Tanaman mulai berbunga pada umur 42-45 hari. Tanaman ini
batangnya tegak dan tidak perlu lanjanran. Jenis ini toleran pada tanah asam
dan baik ditanam di lahan kering.
6. Jumlah aksesi yang ada
di Indonesia: ada 35 aksesi (Suryadi, 2003)
7. Bagian tanaman yang
bermanfaat dan khasiatnya:
- mengobati
penyakit cacingan.
- penyakit
batuk rejan.
- menyembuhkan
penyakit sembelit dan susah buang air besar.
- menambah
asi.
- menyembuhkan
penyakit anemia.
- mengobati
penyakit kanker.
- mengobati
gangguan saluran kencing dan peluruh air seni.
- sebagai
antibakteri.
- sebagai
antioksidan.
- mengobati
penyakit batu ginjal.
- meningkatkan
fungsi limpa.
- mengobati
sakit pinggang dan rematik.
- menyembuhkan
pembengkakan.
- meningkatkan
nafsu makan.
Sumber:
Hutapea, J.R., 1994, Inventaris Tanaman
Obat Indonesia (III), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen
Kesehatan, Jakarta.